OCA' CAMPORAN (KATA MAJEMUK) DALAM BAHASA MADURA
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.. lama gak update Belajar bahasa
madura, karena ada kesibukan yang terlalu disibuk-sibukkan sendiri sehingga
postingan di blog saya ini terbengkalai. Maafkan. Pada postingan kali ini saya
ingin menerangkan tentang Oca’ camporan atau kata majemuk. Semoga
teman-teman pembaca bisa paham ya. Seperti biasa, saya menggunakan ejaan tahun
1973.
Kata Majemuk dalam Bahasa
Madura disebut Oca’ Camporan. Dalam Paramasastra Madura, M. Wiryo Asmoro
menyebutkan bahwa Oca’ camporan adalah Dua kata yang dicampur menjadi
satu sehingga mempunyai pengetian tertentu. Artinya juga akan bermacam-macam,
tergantung pada posisinya dalam kalimat.
Dalam buku “Pangajaran
Basa Madura” yang disusun oleh Komisi Basa Madura IDSMP (Inspeksi Daerah
SMP) Jawa timur tahun 1965. Kata majemuk itu dinamakan Oca’ Camporan atau oca’
rangke’. Dalam buku tersebut menerangkan “Oca’ rangke’, enggi paneka oca’
dhadhuwa’ otaba langkong se erangke’ otaba esoson laju gadhuwan pangarteyan se
langkong mantep”. (kata majemuk adalah dua kata yang berangkai atau disusun
yang mempunyai pengertian yang mantap)
Juga tidak dapat dibolak balik
karena dapat mengakibatkan perubahan arti atau tidak mempunyai arti apa-apa.
Misalnya dalam kata (Oca’ Camporan) : Gula Paser (Gula Pasir) yang artinya Gula
yang mempunyai sifat seperti Pasir. Tetapi apabila dibalik menjadi Paser Gula
mempunyai pengertian pasir didalam gula dan sebagainya.
Macam-macam Oca’ Camporan
1. Berdasarkan letak atau posisinya
a. Pada
bagian akhir kata menjadi keterangan
Contoh :
-
Gula Paser
(Gula Pasir) Paser (Pasir) mempunyai arti bahwa gula tersebut bersifat
seperti pasir.
-
Sabun ro’om
(sabun Wangi) Ro’om mempunyai arti bahwa sabun tersebut wangi
-
Roma sake’ (Rumah Sakit) Sake’
Menerangkan bahwa Rumah tersebut untuk orang sakit. Dan lain sebagainya
b. Pada
bagian depan kata menjadi keterangan
Contoh :
-
Panas
Barang (Panas barang) Panas menerangkan Barang yang mempunyai sifat atau kelakuan
panas.
-
Raja
ate (Besar Hati ) Raja Menerangkan Hati bahwa mempunyai sifat besar atau Nerima.
-
Lancang
tanang (Lancang Tangan) Lancang menerangkan Tanang bahwa mempunyai sifat atau
kebiasaan Lancang
2. Berdasarkan sifatnya
a. Oca’ camporan atau kata majemuk yang tidak
saling menjadi keterangan (sederajat)
Contoh :
-
Sala lopot (salah keliru) sala
lopot mempunyai arti sama yaitu salah atau keliru
-
Malar mandar (Semoga semoga)
-
Lemma’ manes (lemak manis)
b. Oca’
camporan yang salah satu katanya menerangkan atau diterangkan. Tidak harus
didepan maupun di belakang.
Contoh :
-
Gula
Bato (Gula Batu ) yang mempunyai arti gula yang mempunyai sifat seperti batu
-
Para’
seyang (Hampir siang )
-
Sandhal
Gape’ (Sandal Jepit)
3. Berdasarkan kata imbuhan (oca’ oba’an)
a. Karena
awalan nasal
Contoh :
-
Nyorot Nyander (Maju Mundur)
-
Napok Nampeleng (Menampar)
-
Nyerra ngela’ (nyerah menghindar)
b. Karena
kata ulang
Contoh :
-
Ngal-bangal
mardha (Berani Bara) yang mempunyai arti sok berani
-
Le-pele
bukkol (memilih buah bidara)
-
Gang-tonggang
gunong
4. Berdasarkan macam-macam kata (Cem-macemma oca’)
a. Kata benda + kata benda (oca’ barang
+ oca’ barang)
Contoh :
-
Aeng
somber (air sumber) yang berarti air dari sumber. Aeng (air) adalah kata benda,
sedangkan somber (sumber) adalah kata benda
-
Sere
penang (sirih pinang), yang berarti sirih dan pinang. sere (sirih) kata benda,
Penang (pinang) kata benda
-
Ranjang
besse (ranjang besi) yang berarti ranjang yang terbuat dari besi. Ranjang
adalah kata benda dan besi juga kata benda. Dan lain sebagainya.
b. Kata
kerja + kata kerja (Oca’ gabay + oca’ Gabay)
Contoh :
-
Morok ngaji (mengajar ngaji) yang
berarti mengajar mengaji. Morok adalah kata kerja, ngaji adalah kata kerja.
-
Entar
mole (datang pulang) yang berarti wira-wiri. Entar adalah kata
kerja, dan mole adlaah kata kerja.
c. Kata
sifat + kata Sifat (oca’ sepat + oca’ sepat)
Contoh :
- Berra’ dhammang (berat ringan) berra’
kata sifat, sedangkan dhammang juga kata sifat.
-
Juba’ becce’ (jelek bagus) berra’ kata
sifat, sedangkan bagus kata sifat
-
Tenggi mandhap (tinggi rendah) tenggi
kata sifat, mandhap kata sifat
d. Kata
benda + kata kerja (Oca’ Barang + oca’ Gabay)
Contoh :
Tokang Cokor (tukang Cukur), Tokang adalah kata kerja dan
cokor adalah kata kerja. Maksudnya adalah orang yang bekerja sebagai pemotong. khususnya
adalah potong rambut.
Juga dalam kata kata, pangantan maen (penganten main),
guru ngaji Guru Ngaji), dan lain sebagainya
e. Kata
Benda + kata Sifat (Oca’ Barang + oca’ Sepat)
Contohnya :
Kaca Kebbang (Kaca Lebar) Kaca menunjukkan kata benda,
sedangkan Kebbang (Lebar) menunjukkan kata sifat. Maksudnya adalah sebagai contoh atau
cerminan buat diri kita. Sebagai contoh pada kalimat “Senga’
na’ ja’ ngakan telat daggi’ sake’ tabu’na. Kan la badha kaca kebbangnga
mon reng telat ngakan reya tabu’na sake’. (awas na’ jangan telat makan
nanti perutnya sakit. Kan sudah ada contohnya kalau telat makan perutnya
sakit). Juga pada kata Pesse panas (uang panas), Pekker alos (Pikir halus), lengngen
pandha’ (lengan Pendek) dan lain sebagainya
f.
Kata Kerja + kata Benda (Oca’ gabay +
oca’ barang)
Contoh kata :
ngala’ ate (mengambil hati), nyandhang dhus, mowang raga, dan lain lain.
g. Kata
sifat + kata Benda (Oca’ sepat + oca’ gabay)
Contohnya : Raja ate, petteng bulan, panas barang, tenggi
darajat sogi elmo, dan lain sebagainya.
Baiklah kawan, itulah beberapa penjelasan tentang oca’ camporan atau kata majemuk (Kompositum). Semoga dari penjelasan tersebut, teman-teman bisa paham
dan bisa membedakan juga bisa mengartikan maksud dari kata-kata campuran
tersebut. Sekian dan terimakasih.
KN.
Post a Comment for "OCA' CAMPORAN (KATA MAJEMUK) DALAM BAHASA MADURA"
Berkomentarlah yang baik-baik.