TINGKATAN BAHASA MADURA : Menurut Macam dan Naik Turunnya Kata
TINGKATAN BAHASA MADURA (ONDHAGGA BASA)
Salam Settong Dhara, itulah yang menjadi jargon orang madura
yang terkenal. Begitulah dengan bahasanya, pada postingan kali ini saya ingin
menjelaskan atau lebih tepatnya memberikan penjabaran tentang tingkatan
bahasa madura atau yang biasa orang madura bilang ONDHAGGA BASA. Saya juga
pernah memposting tentang tingkatan bahasa ini, tetapi tidak terlalu banyak,
hanya garis-garis besarnya saja. Mungkin
di postingan kali ini teman-teman bisa paham tentang penggunaan tingkatan
bahasa yang ada di madura. Selamat membaca. Heheh...
1. Basa Enja’ Iya
(EI)
2. Basa Enggi Enten
(EE)
3. Basa Enggi
Bunten (EB)
Contohnya sebagai
berikut :
ENJA’ IYA (EI) |
ENGGI ENTEN (EE) |
ENGGI BUNTEN (EB) |
B. INDONESIA |
Sengko’ Ba’na Reya Rowa Bariya Dhinna’ Dhissa Sateya Apa Sapa Barampa Baramma Ella Mara |
Bula Dika Neko Garowa Barinto Dhinto Ko’issa Sanonto Nape Sera Sanape Kadi nape Empon maddha |
Kaula Sampeyan Paneka Anggarowa Sapaneka Ka’dhinto Ka’dhissa Samangken Ponapa Pasera Saponapa Kadi ponapa Ampon Nyara, tore |
Saya Kamu Ini Itu Begini Sini Sana Sekarang Apa Siapa Berapa Bagaimana Sudah Mari
|
B. Menurut naik
turunnya kata (sorot sanderra / ongga toronna) terbagi menjadi tiga bagian pula
yaitu
1. Basa Andhap
2 Basa Tengnga’an
3. Basa Tenggi
Contoh nya yaitu
:
Basa andhap |
Basa tengnga’an |
Basa tenggi |
B. INDONESIA |
Ngakan Mole Ngedhing Endha’ Mandhi Ajalan Tedhung Noles Agabay Agiba Atemmo loppa |
Neddha Paleman Mereng Poron Mandhi Ajalan Tedhung Noles Abadhi Abakta Apanggi Kalep |
Adha’ar Bubar,Gubar Meyarsa Kasokan Aseram Alomampa Asare, asaren Nyerrat Abadhi Abakta Apanggi Kalep |
Makan Pulang Mendengar Mau Mandi Berjalan Tidur Menulis Membuat Membawa Bertemu Lupa |
Catatan : Ada juga yang mengatakan Basa Andhap adalah Enja’ iya (EI),
Basa Tengnga’an adalah Enggi Enten (EE), dan Basa Tenggi adalah Enggi Bunten
(EB).
Dalam menggunakan jenis-jenis Bahasa Enggi Bunten (EB) orang
yang berbicara hendaklah berhati-hati memilih tingkatan bahasanya (Sorot
sanderra / ongga toronna) kata seperti dalam table diatas .
1. Menurut tradisi tata krama, basa Tengnga’an (EE) di gunakan untuk orang yang Sebaya atau yang lebih muda. Misalkan mertua kepada menantunya, orang yang lebih tua kepada yang lebih muda, dan kepada diri sendiri.
Contoh nya :
a. Berbicara untuk diri sendiri(1). Kepada yang lebih tua (misal dengan
penomoran (1) agar lebih jelas : (perhatikan kolom 2 Basa Tennga’an atau EE)
-
Kaula
neddha pao (Saya makan mangga
-
Kaula mandhi e jeddhing (saya mandi di kamar mandi)
-
Kaula
abadhi korongnga mano’ (saya membuat kandang burung)
-
Kaula
apanggi nom Aci’ (saya bertemu paman(adik dari bapak atau ibu dipanggil anom) Aci’)
b. Seseorang (3) yang membicarakan orang lain yang lebih muda dari lawan
bicara (2)
-
Ale’
paleman ka sorbaja (adik pulang ke Surabaya)
-
Ale’ ajalan
e lorong (adik berjalan di jalan)
-
Ale’ abakta buku (adik membawa buku)
-
Ale’
ta’ poron ka pao (adik tidak mau ke mangga)
c. c. Seseorang (3) yang berbicara kepada seseorang tentang orang lain tetapi
tidak tau orang lain tersebut lebih tua atau lebih muda (Umum)
-
Ra’yat
ta’ kakorangan teddha (Rakyat tidak kekurangan makan )
-
Pasera se tedhung e langgar (siapa yang tidur di
surau)
- Manabi kadi paneka bannya’ oreng poron (kalau
begitu banyak orang yang mau
2. Bahasa tinggi (EB) hanya untuk orang yang dihormati saja yaitu maksudnya, orang tua kita, orang yang lebih tua dari kita sendiri, pimpinan, contohnya :
a.
Apabila Lawan bicara kita adalah orang yang
lebih tua dari kita. Contoh
- Panjennengngan
meyarsa dhari pasera? (kamu mendengar dari siapa?)
- Nyara
alomampa e ka’dhinto (Mari berjalan disini)
- Panjennegngan
abakta ponapa? (kamu membawa apa?
- Panjennengngan
lastare adha’ar?. (kamu sudah makan?)
b. Orang
yang dibicarakan oleh kita adalah orang yang lebih tua dari kita, orang
terpandang atau pimpinan kita atau sseseorang, asalkan patut dihormati.
- Jamal
atanya ka ale’na ”Le’ Rama asaren e ko’imma?. (dik, ayah tidur dimana?)
- Sale,
bula ngoladi pak ahmad adha’ar e barung nikmat (Sale, saya melihat pak Ahmad
makan di warung Nikmat)
- Le’ ba’na
se neddha gella’ ngoladi ebu adha’ar keya ya? (Dik, kamu yang makan tadi
melihat ibu makan juga ya?.)
Berbeda dengan
tingkatan bahasa menurut macamnya (EI, EE, dan EB), maka tingkatan Bahasa
Madura Menurut Naik turunnya kata (sorot sanderra) dalam penggunaannya bervariasi.
Menurut M. Wiryoasmoro di dalam bukunya “Bab Basana Ca’-oca’”. Menentukan
sebagai berikut :
1. Basa Enja’ Iya (EI) ada dua macam
a.
Basa
Enja’ Iya (EI) Tollen(asli)
Pada bahasa ini hanya terdapat
bahasa Enja’ Iya (EI) saja atau Basa Andhap (lihat macam dan naik turunnya
kata)
Contohnya :
-
Ba’na
ta’ andhi’ pesse ya le’?. ( kamu tidak punya uang ya dik?)
-
Sapa
rowa se ngakan e barungnga pa’ Sabi’?. (Siapa itu yang makan di warungngya pak
Sabik)
-
Sengko’
sateya moleya, polana ale’ kadibi’ e roma (saya sekarang mau pulang karena adik
sendirian di rumah)
b.
Basa Enja’ Iya (EI) Camporan (campuran)
Pada bahasa EI campuran ini dapat berupa kata Enggi Enten di campur
dengan Bahasa Enja’ iya (EI).Sebagai contoh :
-
Sengko’ gi’ neddha’a gallu. (saya masih mau
makan dahulu. Kata Neddha adalah
tingkatan bahasa tengnga’an (enggi Enten)
-
Ja’
ru-kaburu, bula gi’ entara melle juko’ (jangan terburu-buru, saya masih mau
beli ikan) kata Bula adalah tingkatan bahasa enggi enten (EE)
Bisa juga berupa oca’ Enja’
Iya (EI) ditambah basa Tengnga’an (Naik Turunnya) ditambah lagi dengan basa
Enggi Bunten (EB). Contohnya :
-
Mon
sengko’ ta’ kaleba, rakera saminggu se tapongkor ba’na mare adhabu ka sengko’
(kalau saya tidak lupa, kira-kira seminggu yang lalu kamu sudah berbicara
kepada saya)
Kata Kaleba (Lupa) adalah basa
tengnga’an, dan adhabu adalah basa Enggi Bunten(EB)
-
Mara mon adha’ara, sengko’ la lapar terro
neddha’a. (Mari kalau mau makan, saya sudah lapar ingin makan).
Kata Adha’ara (mau Makan) adalah
bahasa tinggi (EB) dan kata Neddha’a (Mau makan) adalah bahasa tengnga’an.
-
Sanape
argana juko’, paneka’ pessena. (berapa harga ikan, ini uangnya)
Kata Sanape adalah bahasa
Enggi Enten (EE)
Kata Paneka’ adalah bahasa tinggi (EB).
Sudah paham
sampai disini?. Lanjutkan atau tidak. Lanjutkan saja, agar lebih paham dan tak
keliru dalam penggunaan Ondhagga Basa sehari-hari.
2. Basa Enggi Enten (EE) ada dua macam
a.
Basa
Enggi Enten (EE) Tollen (asli)
Pada penggunaan bahasa ini,
hanya menggunakan kata enggi enten (EE) atau tengnga’an saja.
Contoh lagi :
-
Dika
sanonto e ko’imma?. (kamu sekarang dimana?)
-
Barinto
bai, sanonto bula ban dika ko’imma’a? (Begini saja, sekarang kamu dan aku mau
kemana?)
b.
Basa Enggi Enten (EE) Camporan (Campuran)
Sama seperti EI campuran, pada
penggunaan bahasa ini adalah campuran dari kata EE dan EI. Contohnya :
-
Ponakan bula entar manceng (Keponakan saya pergi
memancing)
Kata Bula (aku) adalah bahasa Enggi
Enten (EE) dan yang lain adalah Enja’ iya (EI)
- Maddha
ja’ entara ka bungkona pa’ Sadik, bula ban dika esoro ka ko’issa’ (ayo kalau
mau pergi ke rumahnya pak sadik, saya dan kamu disuruh kesana)
Kata maddha, Bula, dika, dan
ko’issa’ adalah kata Enggi Enten (EE). Yang lain adalah kata EI.
- Mon
bula lapar pas ta’ neddha’a, dina dika ta’ osa ngakan (kalau aku lapar lalu gak
mau makan, biar kamu gak usa makan)
Kata Bula, neddha’a, dika
adalah bahasa EE yang lain adalah bahasa EI.
Bisa juga dengan menggunakan bahasa EI ditambah EE dan juga bahasa tengnga’an, dan EB contohnya :
- Mon
dika kasokan ganeko, maddha bula se abakta’agiya (kalau kamu mau itu, mari saya
bawakan)
Kata kasokan adalah bahasa
tinggi (EB), abakta’agiya adalah bahasa tengnga’an, dan dika adalah bahasa
Enggi Enten (EE)
-
Ja’
bula ampon aparengngoneng garowa pa’ Salam, dika se ta’ mereng (saya sudah
memberi tahu itu pak Salam, kamu yang tidak mendengar)
Kata ampon, aparengngoneng
adalah bahasa EB
Kata Bula, dika, garowa adalah
bahasa EE dan
Kata mereng (mendengar) adalah tengnga’
3. Basa Enggi Bunten (EB) ada dua macam
a. Basa
Enggi Bunten (EB) Tollen (asli) yang terdiri dari oca’ EB atau basa tenggi saja.
Pada penggunaan bahasa ini,
hanya menggunakan bahasa EB dan atau bahasa tengnga’an saja contohnya
-
Ka’dhissa
compo’epon (disana rumahnya)
-
Obang
gapaneka gadhuwan badan kaula (uang itu punya saya
- Panjennengngan
badhi meyos dha’ ka’dhimmaepon? (kamu mau pergi kemana?)
b.
Basa Enggi Bunten (EB) Camporan (campuran)
1. Pada penggunaan bahasa jenis ini dapat
menggunakan bahasa tengnga’an ditambah bahasa enja’ iya (EI) contohnya :
- Labangnga
badhi epolasa samangken? (Pintunya akan di cat sekarang?)
Labangnga, epolasa adalah bahasa
EI
Samangken adalah bahasa
tengnga’an
- Sanapa
melle juko’ cakalan? (Berapa membeli ikan tongkol?).
2. Dengan
menggunakan bahasa tengnga’an ditambah bahasa tinggi (EB). Contoh
-
Pa’
Rahmat ponapa ampon bubar? (pak Rahmat apa sudah pulang?)
- Agung panjennengngan ponapa ampon ngobange obat?
(embahmu apa sudah membeli obat?)
3. Bisa juga dengan menggunakan bahasa tengnga’an
ditambah bahasa enja’ iya (EI) dan Bahasa Tinggi (EB) contohnya :
- Epondhuda dhupolo ebu ropeya sareng panjennengngan
ta’ eatorragi. (mau diambil duapuluh ribu rupiah sama kamu tidak diberikan)
Epondhuda,
eatorragi adalah bahasa tinggi (EB)
Itulah sedikit penjelasan tingkatan bahasa atau Ondhagga Basa Madura,semoga setelah membaca,
teman-teman semua bisa paham tentang penggunaan tingkatan bahasa madura. Agar bahasa
daerah khususnya madura tetap lestari.
Sebenarnya masih ada lagi cara menggunakan bahasa tinggi
(EB) yang cara menggunakannya tidak sama Contohnya : Ngoca’ (EI) Mator (EB)
adhabu (EB). Mungkin dilain waktu saya akan posting dengan penjelasannya. Mohon maaf keterbatasan saya dalam menjabarkan
penjelasan tingkatan bahasa madura ini semoga dengan sedikit penjelasan ini. Para
pembaca bisa paham dan bisa menerapkannya (khususnya para penutur madura) di
kehidupan sehari-hari.
Pa' Sakera Lebur
ka randha
Bo’ Marlena ngamba’ e pondhuk
Nyo’on sapora se
tadha’ padha
manabi badha se korang
sonduk.
Mator sakalangkong Pak Kadesnicis, ampon apareng jajarba'an se ampon samporna. Ponapa se ampon ajunan jarba'agi ce' magempanga badhan kaula ajer bab ondhagga basa ka'dhintotor magempang jugan dha' na' kana' mored badhan kaula. Kaula kare makerem link ka'dhinto kaangguy mored maca materi kasebbut.
ReplyDeleteKalangkong Pak Kades nicis. Ijin materros (www.batmanteacher.com)
ReplyDeleteTerimakasih untuk penjelasannya.. Salam..
ReplyDeletemator sakalangkong jajarbaanepon.
ReplyDelete