Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

7 Langkah Membuat Cerita Pendek Agar Pembaca Tidak Bosan Saat Membaca

 

Halo Niciser, pernahkah kalian membuat ceritapendek?. Menurut kalian, gampang atau susahkah membuat cerita pendek?. Ada berbagai jenis cerita yang bisa dibuat seperti cerita bersambung, cerita bergambar, novel dan tentunya cerita pendek.  Untuk membuat cerita pendek diperlukan beberapa trik agar alur cerita berjalan dan enak pembaca akan senang membaca hingga akhir cerita.

Pada postingan kali ini saya ingin memberikan sedikit cara untuk membuat cerita pendek agar lebih gampang dibuat. Yuk langsung saja ikuti langkah-langkahnya.

Untuk membuat cerita pendek, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Pilih tema

Apa itu Tema?. Tema adalah topik atau subjek yang membentuk inti dari sebuah cerita atau karya sastra. Tema menyampaikan pesan atau ide yang ingin disampaikan oleh penulis, dan membantu memberikan konteks dan makna kepada cerita. Beberapa contoh tema yang sering digunakan dalam cerita pendek meliputi cinta, persahabatan, kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, ketakutan, dan lainnya.

  1. Buat Plot

Plot adalah alur cerita yang menggambarkan bagaimana sebuah cerita berkembang dari awal hingga akhir. Plot meliputi serangkaian peristiwa yang saling berkaitan dan membentuk sebuah narasi. Plot membantu memperkuat struktur cerita dan membuat cerita lebih menarik dan memiliki makna. Plot biasanya terdiri dari tiga bagian utama: pengenalan, konflik, dan resolusi. Dalam pengenalan, tokoh dan setting dikenalkan kepada pembaca. Dalam konflik, tokoh menghadapi masalah atau halangan yang harus mereka hadapi. Dalam resolusi, masalah atau konflik tersebut diselesaikan dan cerita berakhir. Buatlah alur cerita yang menarik, dengan memperhatikan bagaimana awal, pertengahan, dan akhir cerita berkaitan.

  1. Buat Tokoh

Tokoh dalam cerita adalah figur yang memiliki peran dan memainkan bagian penting dalam cerita. Tokoh dapat menjadi tokoh utama atau tokoh pendukung, dan memiliki personalitas, latar belakang, dan tujuan yang berbeda-beda. Penulis menggunakan tokoh untuk memperkenalkan ide, emosi, dan konflik kepada pembaca. Perilaku dan tindakan tokoh membantu menentukan alur cerita dan memberikan konteks dan makna bagi cerita. Dengan memahami tokoh, pembaca dapat lebih memahami dan terlibat dalam cerita, dan merasa lebih terhubung dengan tokoh.

 Buatlah tokoh-tokoh utama yang memiliki latar belakang, personalitas, dan tujuan yang jelas.

  1. Tambahkan Setting

Setting dalam cerita adalah lingkungan tempat dan waktu di mana cerita berlangsung. Setting dapat membantu memberikan konteks dan latar belakang bagi cerita, serta mempengaruhi perilaku dan tindakan tokoh. Setting juga dapat mempengaruhi suasana dan emosi yang dirasakan oleh pembaca. Beberapa contoh setting dalam cerita termasuk kota, desa, era tertentu, musim, dan lainnya. Penulis dapat menggunakan setting untuk memperkuat tema, memperkenalkan konflik, dan membantu pembaca memahami cerita.

Tentukan tempat dan waktu di mana cerita berlangsung, dan bagaimana hal ini mempengaruhi cerita.

  1. Buat Dialog

Dialog dalam cerita adalah percakapan yang terjadi antara tokoh. Dialog membantu memberikan informasi tentang tokoh dan alur cerita, memperkuat personalitas tokoh, dan memperkenalkan konflik dan emosi. Dialog juga dapat membantu memperkuat suasana dan membuat cerita terasa lebih hidup dan nyata bagi pembaca. Dialog dapat berupa percakapan formal atau informal, dan dapat beragam dalam hal intonasi, gaya bicara, dan emosi. Baik penulis maupun pembaca harus memperhatikan dialog dengan seksama untuk memastikan pesan yang ingin disampaikan tersebar dengan jelas dan efektif.

Berikut adalah contoh dialog dalam cerita:

"Bagaimana kabarmu, bro?" tanya Pak Kades dengan tersenyum.

"Baik-baik saja, terima kasih. Bagaimana denganmu?" jawab Pak Lurah.

"Sama, terima kasih," jawab Pak Kades. "Apa yang membawamu ke sini hari ini?"

"Aku datang untuk menemuimu. Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan denganmu," kata Pak Lurah dengan wajah serius.

"Apa itu?" tanya Pak Kades, penasaran.

"Aku ingin memintamu membuat Desa yang kamu pimpin menjadi lebih hebat," jawab Pak Lurah dengan antusias.

Dialog yang baik membantu memberikan informasi tentang tokoh dan alur cerita, memperkuat personalitas tokoh, dan memperkenalkan konflik dan emosi. Dialog juga dapat membantu memperkuat suasana dan membuat cerita terasa lebih hidup dan nyata bagi pembaca. Dialog dapat berupa percakapan formal atau informal, dan dapat beragam dalam hal intonasi, gaya bicara, dan emosi. Baik penulis maupun pembaca harus memperhatikan dialog dengan seksama untuk memastikan pesan yang ingin disampaikan tersebar dengan jelas dan efektif.

  1. Revisi

Baca ulang cerita Anda dan perbaiki bagian-bagian yang kurang jelas atau tidak berfungsi dengan baik.

  1. Editing

Perbarui cerita Anda untuk memastikan bahwa cerita memiliki alur yang jelas dan mengalir dengan baik.

Ingatlah bahwa membuat cerita pendek adalah proses yang memerlukan waktu dan usaha, jadi jangan menyerah jika cerita pertama Anda tidak sempurna. Teruslah berlatih dan mencoba ide baru hingga Anda menemukan gaya dan alur yang sesuai dengan Anda.

Oke Niciser itulah 7 langkah cara membuat cerita pendek, agar pembaca tidak putus ditengah saat membaca cerita pendek karya kalian. Cayooo.

 

 

 

 

Post a Comment for "7 Langkah Membuat Cerita Pendek Agar Pembaca Tidak Bosan Saat Membaca"