Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa itu Terapi Kognitif? Devinisi, dan cara terapi sendiri dirumah

Terapi Kognitif adalah salah satu bentuk terapi yang digunakan untuk membantu diri sendiri dalam mengatasi gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan stres. Terapi ini didasarkan pada asumsi bahwa pikiran, keyakinan, dan persepsi seseorang berkontribusi pada emosi dan perilaku mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas definisi terapi kognitif serta cara-cara untuk melakukan terapi sendiri dirumah.



Definisi Terapi Kognitif

Terapi Kognitif adalah jenis terapi yang berfokus pada pola pikir dan cara berpikir diri kita sendiri. Terapi ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengubah pola pikir yang negatif atau tidak sehat yang mungkin mempengaruhi emosi dan perilaku kita. Dalam terapi kognitif, terapis akan membantu klien untuk mengubah pola pikir dan keyakinan mereka yang tidak sehat dan diganti dengan pola pikir yang lebih positif dan sehat.

Cara Terapi Kognitif Dilakukan

Terapi kognitif dapat dilakukan secara individu atau dalam kelompok. Terapi ini biasanya dilakukan oleh seorang profesional kesehatan mental yang terlatih, seperti seorang psikolog atau psikiater. Namun, terapi kognitif juga dapat dilakukan sendiri oleh kita sendiri melalui teknik-teknik tertentu.

Berikut adalah beberapa cara terapi kognitif yang dapat dilakukan sendiri:

1.    Mengenali pola pikir negatif

Langkah pertama dalam terapi kognitif adalah mengenali pola pikir negatif. Kita  dapat memulainya dengan mencatat setiap kali diri kita merasa tertekan atau sedih. Kemudian, kita mengidentifikasi pola pikir yang mungkin menyebabkan perasaan tersebut.

Pola pikir negatif adalah cara berpikir yang cenderung melihat segala sesuatu dengan sudut pandang yang buruk atau pesimis, serta mudah merasa putus asa dan kurang percaya diri. Pola pikir negatif dapat menghambat kemampuan seseorang dalam mencapai tujuan dan menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh pola pikir negatif antara lain:

·    Pikiran "saya tidak mampu" atau "saya tidak bisa" ketika dihadapkan pada tugas yang sulit atau baru.

·   Merasa mudah frustasi dan putus asa ketika mengalami kegagalan atau kesulitan dalam mencapai tujuan.

·    Melihat segala sesuatu dari sisi buruk atau pesimis, misalnya merasa bahwa dunia ini tidak adil dan selalu memberikan kesulitan dalam hidup.

· Selalu mengkhawatirkan segala sesuatu dan cenderung memikirkan kemungkinan buruk yang akan terjadi di masa depan.

·   Memiliki keyakinan yang negatif tentang diri sendiri, seperti merasa tidak berharga atau tidak pantas mendapatkan kesuksesan.

· Mengkritik diri sendiri secara berlebihan dan tidak mampu menerima kelebihan yang dimiliki.

·    Meremehkan keberhasilan dan prestasi yang telah diraih, dan selalu merasa bahwa dirinya kurang baik dibandingkan orang lain.

·   Mudah merasa iri dan cemburu terhadap kesuksesan orang lain, dan merasa bahwa keberhasilan orang lain adalah ancaman bagi dirinya.

Itu adalah beberapa contoh pola pikir negatif yang dapat mengganggu kesehatan mental dan kebahagiaan kita. Apakah teman-teman merasa seperti contoh diatas?. Penting bagi kita untuk mengenali pola pikir negatif tersebut dan berusaha mengubahnya menjadi lebih positif untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik.

 

2.    Menantang pola pikir negatif

Setelah mengidentifikasi pola pikir negatif, langkah selanjutnya adalah menantangnya. Kita dapat menanyakan pada diri kita sendiri apakah pola pikir tersebut benar atau tidak. Kita juga dapat mencari bukti yang mendukung atau tidak mendukung pola pikir kita ini. Menantang pola pikir negatif berarti mencoba untuk memperbaiki cara berpikir yang biasa kita lakukan yang cenderung mengarah pada pemikiran yang tidak sehat atau tidak produktif. Beberapa contoh pola pikir negatif yang umum adalah:

a.   Pikiran Catastrophizing: Membayangkan situasi terburuk yang bisa terjadi dan membuatnya menjadi lebih besar dari kenyataannya. Misalnya, berpikir bahwa jika Anda gagal dalam sebuah tugas, maka Anda tidak akan pernah berhasil di masa depan.

b.   Pikiran Black-and-White: Melihat situasi hanya dalam skala hitam atau putih dan tidak ada yang lain di antaranya. Misalnya, berpikir bahwa jika Anda tidak berhasil dalam sesuatu, maka Anda adalah seorang yang gagal sepenuhnya.

c. Pikiran Personalization: Membuat segala sesuatu menjadi tentang diri sendiri dan merasa bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Misalnya, merasa bahwa ketika seseorang tidak tersenyum pada Anda, itu berarti mereka tidak suka atau marah pada Anda.

Bagaimana cara menantang pola pikir negatif?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

·   Menantang pikiran negatif dengan pikiran yang lebih realistis dan sehat. Tanyakan pada diri sendiri apakah pikiran Anda benar-benar masuk akal dan berdasarkan fakta atau apakah itu hanya perasaan negatif yang tidak berdasar.

·      Melihat sisi positif dari situasi dan mencari pelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman tersebut. Misalnya, jika Anda gagal dalam tugas, cobalah untuk mencari tahu apa yang dapat diperbaiki dan belajar dari kesalahan tersebut.

·       Menemukan alternatif pikiran yang lebih positif dan membiasakan diri untuk menggunakannya secara teratur. Misalnya, menggantikan pikiran negatif seperti "Saya tidak bisa melakukannya" dengan pikiran positif seperti "Saya akan mencoba lagi dan terus belajar untuk meningkatkan kemampuan saya".

·  Berbicara dengan seseorang yang dapat memberikan dukungan dan perspektif yang lebih sehat. Mungkin terapis atau teman yang dapat memberikan masukan positif dan membantu mengatasi pikiran negatif yang mengganggu.

 

3.    Mengganti pola pikir negatif

Setelah menantang pola pikir negatif, maka selanjutnya kita dapat menggantinya dengan pola pikir yang lebih positif dan sehat. Kita dapat mencoba untuk mengganti pola pikir negatif dengan pola pikir yang lebih realistis dan membantu untuk meningkatkan emosi positif.

4.    Berlatih meditasi dan relaksasi

Meditasi dan relaksasi dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan yang mungkin mempengaruhi pola pikir dan emosi seseorang. Individu dapat mencoba untuk melakukan meditasi atau relaksasi setiap hari untuk membantu memperbaiki kesehatan mental mereka.

Kesimpulan

Terapi Kognitif adalah salah satu bentuk terapi yang dapat membantu individu dalam mengatasi gangguan mental. Terapi ini dilakukan dengan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengubah pola pikir negatif yang mungkin mempengaruhi emosi dan perilaku seseorang. Terapi kognitif dapat dilakukan oleh seorang profesional kesehatan mental atau individu dapat melakukan terapi sendiri dengan teknik-teknik tertentu, seperti mengenali, menantang, dan mengganti pola pikir negatif serta berlatih meditasi dan relaksasi. Terapi kognitif dapat membantu individu untuk meningkatkan kesehatan mental mereka dan merasa lebih baik secara keseluruhan.

Namun, penting untuk diingat bahwa terapi kognitif bukanlah solusi instan untuk gangguan mental. Terapi ini memerlukan waktu dan upaya yang konsisten dari individu yang menjalankannya. Selain itu, terapi kognitif juga tidak cocok untuk semua orang dan individu yang mengalami gangguan mental yang lebih parah mungkin memerlukan jenis terapi yang berbeda.

Oke teman, itulah cara melakukan terapi kognitif sendiri di rumah. Selamat mencoba.

 


Post a Comment for "Apa itu Terapi Kognitif? Devinisi, dan cara terapi sendiri dirumah"